SAKARIDA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen,
dan oksigen. Nama lain karbohidrat adalah
“sakarida”, istilah tersebut dari bahasa latin “saccarum” yang berarti
gula. Karbohidrat
terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan
1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. Karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang
berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis karbon
dioksida dengan air yang akan menghasilkan amilum atau selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga
tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan
sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.
Banyak
sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti :
nasi atau beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan
beberapa buah-buahan lainnya, dll. Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m,
sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa, sukrosa, sellulosa. Karbohidrat paling seerhana adalah
monosakarida diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia, hewan
dan tumbuhan, disamping lemak dan protein.
Senyawa ini dalam jaringan merupakan cadangan makanan
atau sumber energy (sumber kalori). Setiap 1 gram
karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kalori. Selain menghasilkan energi,
karbohidrat juga berperan dalam menjaga kesetimbangan pH tubuh. Sebagian
besar karbohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai poisakarida dengan
berat molekul tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai penyusun.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah Mengetahui reaksi hidrolisis karbohidrat dan Mengetahui adanya gula pereduksi pada sampel
3. Waktu dan
Tempat Prkatikum
Praktikum acara VI ini dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 27 November 2012 pada pukul 07.00 – 10.00 WIB di Laboraturium Biologi Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Tinjauan
Pustaka
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak
dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan.
Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin Saccarum =
gula). Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi keton yang mengandung
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dengan rumus empiris total
(CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida
diantaranya glukosa yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia, hewan,
dan tumbuhan disamping lwmak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel. Sebagian besar
karbohidrat yang ditemukan terdapat sebagai polisakarida dengan berat molekul
tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida. Sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam sel dan
jaringan pengikat (Anonim, 2000).
Pada tumbuhan karbihidrat disintesis dari CO2
dan H2O melalui proses fotosintesis dalam sel berklorofil dengan
bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan
yang disimpan dalam akar, batang dan biji sebagai pati (amilum). Karbohidrat
dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino, gliserol,
lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan jaringan
otot dalam bentuk glokogen. (Yazid a, 2006).
Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksi aldehid
atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolidisis dan keduanya. Unsur
utama penyusun karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Jumlah atom
hidrogen dan oksigen memiliki perbandingan 2:1 seperti molekul air misalnya
glukosa 12:6, atau 2:1, sukrosa 22:11 atu 2:1, karena perbandingan tersebut
orang dulunya menduga karbohidrat merupakan penggabungan dari karbon dan hidrat
atau air sehingga molekul ini disebut karbohidrat. Walaupun penamaan ini tidak
tepat tetapi dinamakan karbohidrat hingga sekarang (Toha, 2001).
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. 15 tabung reaksi
b. Label
c. Rak tabung reaksi
d. Pipet
e. Gelas ukur
f. Waterbath
g. stopwatch
2. Bahan
a. Glukosa + air
b. Sukrosa + air
c. Sukrosa + HCl
d. Laktosa + air
e. Amilosa + air
f. NaOH
g. Iodine
h. Na asetat
3. Cara
Kerja
a.
Menyediakan 15 tabung reaksi yang masing-masing ditandai dengan label. Membuatlah 15 macam larutan sebagai
berikut dan tempatkan tabung – tabung tersebut pada rak.
Tabung
|
Larutan
|
1
|
0,5 ml glukosa dalam 10 ml air
|
2
|
0,5 ml sukrosaa dalam 10 ml air
|
3
|
0,5 ml sukrosa dalam 10 ml HCl 0,1 N
|
4
|
0,5 ml laktosa dalam 10 ml air
|
5
|
0,5 ml amilosa dalam 10 ml air
|
b. Melakukan percobaan berikut dengan
kelima jenis sampel tersebut di atas.
Percobaan
|
Perlakuan
|
A
|
1
ml sampel + 3 ml NaOH, panaskan sampai mendidih
|
B
|
1
ml sampel + 3 tetes larutan iodine, panaskan dalam waterbath
|
C
|
3
ml sampel + 2 ml larutan Na asetat, panaskan dalm waterbath selama 20 menit
|
D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Hasil Perlakuan Sampel
Sampel
|
Perlakuan
|
|||||
Reaksi Pendamaran
|
Reaksi iodine
|
Reaksi Osazone
|
||||
Glukosa
+
air
|
Awal
|
Putih bening
|
Awal
|
Bening
|
Awal
|
Putih bening
|
Proses
|
Kuning
|
Proses
|
Kuning Bening
|
Proses
|
Putih bening
|
|
Akhir
|
Orange
|
Akhir
|
Bening
|
Akhir
|
Putih bening
|
|
Bau
|
Menyengat
|
Bau
|
Tidak
|
Bau
|
Tidak
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
|
Sukrosa
+
air
|
Awal
|
Putih bening
|
Awal
|
Bening
|
Awal
|
Putih bening
|
Proses
|
Kuning bening
|
Proses
|
Kuning bening
|
Proses
|
Putih bening
|
|
Akhir
|
Putih bening
|
Akhir
|
Kuning
|
Akhir
|
Putih bening
|
|
Bau
|
Tidak menyengat
|
Bau
|
Tidak menyengat
|
Bau
|
Tidak
|
|
Endapan
|
Tiadak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
|
Laktosa
+
air
|
Awal
|
Putih
|
Awal
|
Bening
|
Awal
|
Kuning keruh
|
Proses
|
Orange
|
Proses
|
Orange bening
|
Proses
|
Putih bening
|
|
Akhir
|
Orange kecoklatan
|
Akhir
|
Orange
|
Akhir
|
Putih bening
|
|
Bau
|
Menyengat
|
Bau
|
Tidak
|
Bau
|
Tidak berbau
|
|
Endapan
|
Tiadak ada
|
Endapan
|
Ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
|
Amilosa
+
air
|
Awal
|
Putih
|
Awal
|
Kuning keruh
|
Awal
|
Kuning keruh
|
Proses
|
Coklat bening
|
Proses
|
Kuning bening
|
Proses
|
Bening
|
|
Akhir
|
Bening kecoklatan
|
Akhir
|
Biru tua
|
Akhir
|
Putih bening
|
|
Bau
|
Tidak menyengat
|
Bau
|
Tidak
|
Bau
|
Tidak menyengat
|
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Endapan
|
Tidak ada
|
Sumber : Laporan sementara
E. Pembahasan dan Kesimpilan
1. Pembahasan
Karbohidrat adalah senyawa karbon yang dibentuk dalam tumbuh-tumbuhan melalui fotosintesis. Sakarida adalah nama
lain dari karbohidrat, istilah itu berasal dari kata saccarum yang
artinya gula. Karbohidrat merupakan polimer alami yang terbentuk dari monomer
glukosa, fruktosa, dan
galaktosa dengan polimerisasi kondensasi.. Karbohidrat terdiri dari monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
lagi menjadi gula yang lebih sederhana. Monosakarida dapat digolongan
berdasarkan gugus karbonil yang dimilikinya, monosakarida yang mengandung gugus
aldehid disebut dengan aldosa, sedangkan yang mengandung gugus keton
adalah ketosa. Monosakarida dapat pula digolongkan berdasarkan jumlah
atom karbon dalam molekulnya. Monosakarida yang mengandung 3 atom kaebon
disebut triosa, yang mengandung 4 atom karbon disebut tetraosa,
dan seterusnya. Monosakarida yang paling penting adalah yang mengandung 5 dan 6
atom karbon, yaitu molekul gula yang disebut pentosa dan heksosa.
Anggota yang terpenting dari disakarida adalah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
Disakarida
adalah karbohidrat yang yang terdiri dari dua molekul monosakarida, yang
tersusun dari dua molekul monosakarida yang jenisnya sama ataupun berbeda.
Anggota yang terpenting dari disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Sukrosa tersusun dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa. Sukrosa disebut
juga dengan gula tebu. Maltosa tersusun dari 2 molekul glukosa sedangkan
laktosa tersusun dari 2 satuan molekul D-glukosa dan D-glukosa.
Polisakarida
adalah karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.
Polisakarida yang penting adalah amilum, glikogen, dan selulosa. Amilum adalah
molekul karbohidrat penyimpan energi pada tanaman, contohnya gandum, padi, dan
jagung. Glikogen adalah polisakarida lain yang terbentuk dalam sel tubuh
manusia atau hewan. Glikogen terdiri dari unit-unit glukosa(100.000), sedangkan
selulosa tersusun dar (2.000-3.000) unit glukosa yang terdapat pada
tumbuh-tumbuhan yang sangat melimpah di alam.
2. Kesimpulan
Dari praktikum sakarida yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan :
a. Pada reaksi pendamaran, yaitu sampel
1 ml glukosa yang ditambah
NaOH dan di panaskan
menghasilkan warna kuning kecoklatan dan berbau menyengat.
b. Pada reaksi pendamaran, yaitu sampel
1 ml sukrosa yang ditambah NaOH dan di panaskan menghasilkan warna putih bening (tetap) dan
berbau tidak menyengat.
c. Pada reaksi pendamaran, yaitu sampel
1 ml laktosa yang ditambah
NaOH dan di panaskan
menghasilkan warna kuning kecoklatan dan berbau menyengat.
d. Pada reaksi pendamaran, yaitu sampel
1 ml amilosa yang ditambah
NaOH dan di panaskan
menghasilkan warna bening kecoklatan dan berbau tidak menyengat.
e. Pada reaksi Iodine, yaitu sampel 1 ml glukosa yang ditambah dengan iodine dan di panaskan menghasilkan warna
bening dan tidak berbau.
f. Pada reaksi Iodine, yaitu sampel 1 ml sukrosa yang ditambah dengan iodine dan di panaskan menghasilkan warna putih bening dan berbau tidak menyengat.
g. Pada reaksi Iodine, yaitu sampel 1 ml laktosa yang
ditambah dengan iodine dan di
panaskan menghasilkan warna kuning
kecoklatan dan berbau
menyengat.
h. Pada reaksi Iodine, yaitu sampel 1 ml amilosa yang ditambah dengan iodine dan di panaskan menghasilkan warna
bening kecoklatan dan berbau tidak menyengat.
i.
Pada
reaksi osazone,
yaitu sampel 1 ml glukosa
yang ditambah dengan Na-asetat dan di
panaskan menghasilkan warna putih
bening dan tidak berbau.
j.
Pada
reaksi osazone,
yaitu sampel 1 ml sukrosa yang ditambah dengan Na-asetat dan di panaskan menghasilkan warna putih bening
dan berbau menyengat.
k. Pada reaksi osazone, yaitu sampel 1 ml laktosa yang
ditambah dengan Na-asetat dan di panaskan menghasilkan warna putih bening dan tidak berbau.
l.
Pada
reaksi osazone,
yaitu sampel 1 ml amilosa yang ditambah dengan Na-asetat dan di panaskan menghasilkan warna putih bening dan tidak berbau.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2000.
Iktisar Biokimia Dasar A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Anonim, 2000.
Kimia Dasar. Erlangga. Jakarta
Cree, Lurie.
2005. Sains dalam Keperawatan. Buku Kedokteran. EGC: Jakarta
Toha, Abdul,
Hamid, H. 2001. Biokimia Metabolisme Biomolekul Alfabeta. Bandung
Yazid,
Eisten. 2006. Penuntun Praktikum Biokimia. CV. Andi Offset. Yogyakarta